LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM KATALASE
Disusun Oleh: Eka Fahruriza/ XII IPA 5/ 5
SMA NEGERI 2 MAGELANG
Tahun Ajaran 2014 / 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Metabolisme merupakan suatau reaksi
kimia yang terjadi didalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut
dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan,
merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkn zat-zat, melakukan gerakan,
menyusun struktur sel, merombak struktur– struktur sel yang tidak dapat
digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.
Tentunya dalam suatu reaksi kimia
terdapat zat-zat atau senyawa-senyawa baik yang sifatnya menghambat
(inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa– senyawa yang
mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang
mempercepat laju reaksireaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi
tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat
perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur
pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi
yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi
kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim. Enzim yang tersusun atas
protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga
tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia
didalam tubuh. Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu
tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi
oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya substansi–substansi
genetik yang dibawa oleh masing–masing enzim.
Keinginan kami untuk mengetahui
faktor luar yang mempengaruhi kerja enzim, dan memenuhi tugas biologi,
merupakan suatu motivasi kami untuk melakukan percobaan sederhana yang
menggunakan enzim katalase sebagai contoh (sample).
B.Tujuan
Penelitian
Mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim katalase dan hasil penguraiannya.
C.Rumusan
Masalah
Bagaimana pengaruh NaCl (larutan asam), NaOH (larutan basa), dan suhu
(suhu rendah dan suhu tinggi) terhadap kerja enzim?
D.Batasan
Masalah
Kami hanya membahas dan menganalisa
hasil percobaan yang telah kami lakukan.
E.Hipotesis
Karena enzim katalase terbentuk atas
senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri – ciri yang sama dengan
protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman
lingkungannya.
Variabel:
a.
Variabel terikat :
Banyak gelembung dan nyala bara api.
b. Variabel bebas : NaOH, HCl, dan suhu.
c.
Variabel
control : H2O2
dan ektrak hati ayam.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian
Enzim
Menurut
Syamsuri metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai
pemercepat reaksi metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak
ikut bereaksi.
B. Struktur
Enzim
Enzim
merupakan protein yang tersusun atas asam–asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya. Akan tetapi, hanya daerah tertentu dari
molekul enzim tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang
disebut dengan sisi aktif (active side).
Secara
kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagain bukan protein.
1.
Bagian
protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2.
Bagian
bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang
aktif. Gugus prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor,
misalnya besi, tembaga, zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa –
senyawa kompleks disebut konenzim, misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin,
riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin, biotin, asam folat, dan
kobalamin.
C.
Ciri – Ciri Enzim
1.
Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang
digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
2.
Protein
: sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi
dan dipengaruhi pH.
3.
Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu,
tidak dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim
tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena macam zat
yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak.
4.
Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali
karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat
bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
5.
Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein .
Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat
bekerja lagi.
6.
Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun
tidak ikut bereaksi.
7.
Dapat Bekerja Bolak-Balik : suatu enzim dapat bekerja
menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat
pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
D. Cara
Kerja Enzim
1.
Teori Gembok - Anak Kunci
Teori
ini dikemukakan oleh Emil Fischer. Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu
yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja.Bentuk substrat sesuai dengan
sisi aktif, seperti gembok cocok dengan anak kuncinya.Hal itu menyebabkan enzim
bekerja secara spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai
dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk kompleks transisi
enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan produk
berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena
panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan
pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
2.
Teori Induced Fit
Reaksi
antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi molekul substrat
terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel
dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat
akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan
perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian
terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah
menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan
semula, siap untuk mengikat substrat baru.
METODE PENELITIAN
A.Metode
Penelitian
Metode
yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah metode
eksperimen.
B.Tempat
Penelitian
Kami
melakukan percobaan ini di Laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Magelang.
C.Waktu
Penelitian
Percobaan dilaksankan pada pukul 09.30 WIB
hari Kamis, 22 September 2014.
D.Alat
dan Bahan
1. Rak dan 6 tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Pembakar spiritus
4. Lidi dan korek api
5. Hati Ayam
6.
Jantung Ayam
7. Larutan HCL 10%
8. Larutan NaOH 10%
9. Larutan H2O2
10%
10. Freezer
11. Kaki 3
12. Gelas kimia
13. Pisau / cuter / silet
14. Lumpang dan alu porseline
E.Langkah
Kerja
1. Siapkan tabung reaksi A,B,C,D,E, dan
F.
2. Cincang hati ayam dengan pisau /
cuter / silet sehingga menjadi potongan kecil-kecil kemudian dihaluskan dengan
lumpang dan alu porseline selanjutnya tambahkan beberapa tetes air agar mudah
dimasukkan ke dalam tabung. Perlakuan sama untuk jantung ayam.
3.
Isi tabung A dengan ekstrak hati ayam.
4.
Isi tabung B dengan ekstrak hati ayam.
5.
Isi tabung C dengan ekstrak hati ayam.
6.
Isi tabung D dengan ekstrak hati ayam, dinginkan di dalam freezer.
7.
Isi tabung E dengan ekstrak hati ayam, panaskan. Cara memanaskannya
yaitu dengan menyalakan pembakar spritus, kemudian letakkan kaki tiga dan kasa
di atasnya lalu, langkah selanjutnya yaitu dengan meletakkan gelas kimia yang
yang diberi air. Letakkan tabung E di dalam gelas kimia tersebut, tunggu hingga
warna berubah memutih.
8.
isi tabung F dengan ekstrak jantung ayam.
9. Melakukan urutan langkah pengujian
sebagai berikut:
a.
Tabung A +
10 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan
dan mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan
melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
b. Tabung B + 10 tetes NaOH baru
kemudian + 10 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu
jari kanan kemudian mengamati kemunculan gelembungg gas, Membuka dengan segera
ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam
tabung.
c.
Tabung C +
10 tetes HCl + 10 tetes H2O2
dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan kemudian mengamati kemunculan
gelembungg gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api
dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
d. Tabung D + 10 tetes H2O2
dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan dan mengamati kemunculan gelembung
gas. Membuka dengan segera ibu jari dan melakukan uji nyala api dengan
memasukkan bara lidi api dalam tabung.
e.
Tabung E +
10 tetes H2O2 dan segera menutupnya dengan ibu jari kanan
dan mengamati kemunculan gelembung gas. Membuka dengan segera ibu jari dan
melakukan uji nyala api dengan memasukkan bara lidi api dalam tabung.
7. Mengisikan hasil percobaan pada
tabel pengamatan
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN
•
Tabel
PengamatanTabel
Pengamatan
Larutan
|
Ekstrak hati + H2O2
|
Ekstrak jantung + H2O2
|
||
Gelembung
|
Nyala api
|
Gelembung
|
Nyala api
|
|
Netral
|
v
|
V
|
v
|
˟
|
Asam
|
v
|
˟
|
||
Basa
|
˟
|
V
|
||
Didinginkan
|
v
|
˟
|
||
Dipanaskan
|
v
|
˟
|
Keterangan:
v
= timbul / nyala.
x
= tidak timbul / tidak nyala.
BAB V
PEMBAHASAN
A.Analisis Data
Pada
praktikum kali ini kita menggunakan hati ayam sebagai bahan percobaan, karena
hati ayam banyak mengandung enzim katalase. Hasil dari percobaan yang terdapat
pada tabung reaksi adalah gelembung yang mengandung gas oksigen. Dan apabila
kita menempatkan bara di dalam tabung reaksi, maka bara tersebut akan menyala,
ini membuktikan bahwa reaksi pembakaran tadi menghasilkan oksigen (O2). Tetapi
tidak semua tabung reaksi menghasilkan gelembung dan menyala apabila
ditempatkan bara di atasnya. Ada juga bara yang mati setelah di tempatkan di
atas tabung reaksi.
•
2 cc Ekstrak hati ayam + H2O2
Saat
H2O2 dimasukan ke dalam tabung reaksi berisi ekstrak hati
ayam, terjadi pembentukan gelembung-gelembung. Hal ini membuktikan di dalam
hati ayam terdapat enzim katalase yang kemudian menguraikan H2O2
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Bara api dapt menyala dengan intensitas kecil
membuktikan enzim katalase dapat menguraikan H2O2 menjadi O2
•
2 cc Ekstrak hati + HCL + H2O2
Dihasilkan
gelembung dalam kategori sedikit namun bara api tidak ada. Hal tersebut
menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja karena penambahan HCL
yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi asam. Derajat keasaman (pH)
sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga kndisi asam tersebut merusak
enzim katalase yang bekerja pada pH netral. Oleh sebab itu penguraian senyawa H2O2 menjadi
air dan oksigen tidak optimal.
•
2 cc Ekstrak hati + NaOH + H2O2
Penambahan
NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa.
Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara,
tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya terjadi nyala api. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam
kondisi terlalu basa.
•
2 cc Ekstrak hati didinginkan + H2O2
Ekstrak yang didinginkan kemudian ditambah H2O2,
ternyata timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya
ternyata mati. Hal ini disebabkan karena ekstrak hati yang dikeluarkan
dari dalam freezer sudah hampir kembali pada suhu normal. Sehingga penguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2 tidak
optimal.
•
2 cc Ekstrak hati dipanaskan + H2O2
Ekstrak yang dipanaskan kemudian ditambah H2O2,
ternyata timbul gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya
tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim
katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak karena enzim pada suhu tinggi
akan rusak atau mengaami denaturasi. Sehingga penguraikan H2O2 menjadi
H2O dan O2 tidak optimal
•
2 cc Ekstrak jantung + H2O2
Pada ekstrak jantung yang
ditambahkan H2O2 tanpa dipanaskan dan tanpa penambahan asam
maupun basa, dihasilkan gelembung namun tidak timbu bara api.
Itu menunjukanpenguraian H2O2 menjadi H2O dan O2 tidak berjalan optimal
B.Pertanyaan
•
Mengapa pada ekstrak hati yang diberi H2O2, muncul
gelembung udara?
Jawaban : karena H2O2
yang bersifat racun diuraikan menjadi O2, dan H2O, jadi
gelembung gas yang dihasilkan itu merupakan gas oksigen hasil penguraikan
hidrogen peroksida (H2O2).
•
Mengapa gelembung udara pada tabung 2,3, dan 4 lebih sedikit
dari gelembung udara pada tabung 1?
Jawaban : karena pada tabung 2 dan 3 ekstrak
hati ditambah dengan HCL dan NaOH yang menyebabkan enzim katalase tidak bekerja
secara optimal, sehingga penguraian H2O2 menjadi H2O
dan O2 tidak sempurna.
Sedangkan pada tabung 4 yang didinginkan enzim katalase masih aktif namun tidak
dapat bekerja secara optimal karena suhunya dingin.
•
Mengapa di dalam jaringan terdapat H2O2
?
Jawaban : karena senyawa H2O2 merupakan
hasil dari kerja enzim yang membantu reaksi berbagai macam substrat dengan
okigen (O2) sehingga membentuk senyawa hidrogen peroksida (H2O2).
•
Apa pengaruh H2O2 terhadap jaringan
bila kadarkan berlebihan?
Jawaban :
Karena sifatnya yang racun, hidrogen
peroksida akan mengakibatkanterjadinya gangguan dan mengurangi fungsi atau
bahkan mematikan fungsi seldalam proses penguraian lemak mengingat senyawa ini
banyak terdapat didalam sel yang bekerja untuk menguraikan lemak.
•
Bagaimana cara jaringan tubuh menetralkan H2O2
tersebut?
Jawaban : enzim katalase
dihasilkan di hati. Fungsi enzim katalase adalah dapat menguraikan
(menetralkan) hidrogen perioksida (H2O2) yang merupakan senyawa berbahaya bagi
tubuh menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang bukan merupakan senyawa yang
berbahaya. H2O2 H2O + ½ O2.
•
Dengan demikian apa fungsi enzim katalase? Tuliskan
persamaan reaksi kimianya!
Jawaban : fungsi enzim katalase adalah sebagai
katalisator dalam menguraikan H2O2 yang bersifat racun
dan menetralkannya.
2H2O2 enzim katalase> 2H2O + O2
•
Dimana enzim katalase terdapat?
Jawaban : terletak di Peroksisom merupakan
kantong yang memiliki membran tunggal. Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan
dan sel hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan ginjal,
sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam berbagai tipe sel.
•
Pada organ manakah enzim katalase lebih banyak pada jantung
atau pada hati? Apa buktinya?
Jawaban : enzim katalase banyak terdapat pada
hati daripada jantung. Buktinya yaitu karena enzim katalase terdapat pada salah
satu organel sel yang fungsinya untuk metabolisme lemak yaitu hati.
•
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase
itu?
Jawaban : faktor-faktor yang mempengaruhi
kerja enzim katalase adalah suhu,
derajat keasaman (pH), konsentrasi enzim, substrat, aktivator (zat penggiat),
dan inhibitor (zat penghambat).
C.Bahan Diskusi
•
Pada suhu berapakah kerja enzim katalase yang paling baik
dalam sel-sel tubuh manusia, mengapa demikian?
Jawaban
: Suhu optimal agar enzim katalase
dapat bekerja dengan baik adalah pada suhu ruangan (25-30o C).
• Mengapa seseorang
yang suhu tubuhnya 40˚C ke atas rawan kematian?
Jawaban : Karena akan
hilangnya fungsi enzim katalase yang dapat merubah H2O2
menjadi H2O dan O2 , jika suhu di atas 400C
enzim katalase mengalami denaturasi maka H2O2 yakni zat
yang berbahaya akan mengendap dalam tubuh dan akan mengalami kematian.
•
Jelaskan mengapa daging sapi/kambing akan lebih lunak bila
dibungkus dengan daun pepaya?
Jawaban
: karena getah pepaya (yang dapat
ditemukan di batang, daun, dan buah) mengandung enzim papain, semacam protease,
yang dapat melunakkan daging.
•
Prediksi apa yang akan terjadi pada telur jika digoreng
dengan api besar? Apa artinya kenyataan tersebut?
Jawaban
: Pada bagian tepi telur lebih cepat hangus dan
berwarna menghitam. Artinya telur
yang digoreng dengan api besar enzim yang berada di dalam telur akan rusak atau mengalami denaturasi
akibat suhu yang tinggi.
• Hal itu
analogi dengan enzim yang kondisi ligkungannya bagaimana? Mengapa telur
dianalogikan dengan enzim?
Jawaban
: enzim akan bekerja pada suhu normal,
yaitu pada suhu 25-30oC dan akan mengalami kerusakan akibat suhu yang rendah maupun tinggi. Karena telor mempunyai sifat yang hampir sama
dengan enzim, selain itu telur mengandung banyak protein sedangakan enzim
sendiri tersusun atas protein sehingga telur dianalogikan sebagai enzim.
BAB VI
PENUTUP
A.Kesimpulan
Enzim
katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O)
dan Oksigen (O2). Enzim katalase akan rusak pada suhu tinggi (denaturasi). Pada
suhu rendah enzim tidak rusak tapi tidak bekerja dengan optimal karena enzim
tidak aktif. Dan enzim bekerja optimal pada pH netral. Pada kondisi asam dan
basa, kerja enzim terhambat.
B.Saran
1. Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus
(diluar jam pelajaran) untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan
intensif dalam menguji faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
2. Dibutuhkan alat – alat yang lebih
lengkap agar data hasil percobaan kami lebih akurat.
3.
Dibutuhkan ketelitian, kehati-hatian, dan kesabaran agar hasil praktikum lebih
maksimal.
DAFTAR
PUSTKA :
Kirana, Candra dan Idayu Ria
Pramudyanti. 2014. Biologi Kelas XII
Semester Gasal. Klaten : Viva Pakarindo.
Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga
Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga
Tim
LBB SSC Intersolusi. 2012. TEXT BOOK SSC
Intersolusi : SSCIPratiwi D. A. 2007. Jakarta : Erlangga
diakses
pada : 25 September 2014.
diakses pada : 26 September 2014
diakses pada : 25 September 2014
LAMPIRAN
Maacihhhh
BalasHapusMaacihhhh
BalasHapus